Digitalisasi telah merambah ke berbagai sektor, termasuk industri farmasi. Transformasi digital dalam farmasi tidak hanya mengubah cara obat-obatan diproduksi dan didistribusikan, tetapi juga cara pasien berinteraksi dengan layanan kesehatan. Salah satu sektor yang mengalami transformasi pesat adalah industri farmasi. Digitalisasi dalam farmasi, atau yang sering disebut digital farmasi, menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan akses, kualitas, dan efisiensi layanan kesehatan. Digital farmasi sebagai salah satu aspek dari transformasi ini memainkan peran penting dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan. Dengan memanfaatkan teknologi, apoteker dapat memberikan pelayanan yang lebih efisien dan efektif kepada pasien.
Perubahan Paradigma dalam Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan di Indonesia sering kali terhambat oleh birokrasi dan akses yang terbatas, terutama di daerah terpencil. Masyarakat sering kali kesulitan mendapatkan informasi yang akurat mengenai penggunaan obat dan konsultasi medis yang cepat. Digital farmasi hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini dengan menawarkan layanan yang lebih terintegrasi dan mudah diakses.
Inovasi dalam Digital Farmasi
Digital farmasi merujuk pada penerapan teknologi digital dalam seluruh aspek rantai nilai farmasi, mulai dari penelitian dan pengembangan obat, produksi, distribusi, hingga pelayanan kefarmasian kepada pasien. Beberapa contoh penerapan digital farmasi yaitu: Telepharmacy, teknologi ini memungkinkan apoteker untuk memberikan konsultasi dan rekomendasi obat secara online. Pasien di daerah terpencil dapat mengakses layanan kesehatan tanpa harus melakukan perjalanan jauh, aplikasi kesehatan digital memberikan informasi real-time mengenai interaksi obat, dosis yang tepat, dan efek samping. Dengan demikian, apoteker dapat membantu pasien dalam pengambilan keputusan yang lebih baik terkait penggunaan obat, E-Prescribing sistem resep elektronik mengurangi risiko kesalahan dalam membaca dan menerjemahkan resep, serta mempercepat proses administrasi. Ini juga membantu apoteker dalam mendokumentasikan sejarah penggunaan obat pasien dengan lebih baik, dan kecerdasan buatan (AI) dalam pengembangan obat baru, analisis data pasien, dan personalisasi pengobatan.
Mendukung Kepatuhan Terhadap Regulasi di Sektor Farmasi
Sistem manajemen data mengumpulkan data yang akurat sebagai sistem elektronik dapat memastikan bahwa data pasien dan pengelolaan obat tercatat dengan akurat dan terstruktur. Teknologi menyediakan jejak audit trail yang mencatat setiap perubahan data, memudahkan penelusuran dan pemantauan. Automasi proses pengelolaan inventaris pada sistem otomasi membantu dalam pengelolaan stok obat, memastikan kepatuhan terhadap batasan jumlah dan tanggal kedaluwarsa. Proses resep elektronik mengurangi risiko kesalahan dalam penulisan resep dan memastikan bahwa semua resep mengikuti regulasi yang ada. Pencatatan dan pelaporan otomatis memungkinkan pelaporan otomatis kepada otoritas kesehatan, memudahkan penyampaian informasi yang diperlukan sesuai regulasi. Laporan kepatuhan dapat menghasilkan laporan kepatuhan yang membantu apotek dan penyedia layanan untuk tetap mematuhi regulasi yang berlaku. Teknologi dapat digunakan untuk memverifikasi identitas pasien dan penyedia layanan, memastikan bahwa konsultasi dan resep dilakukan sesuai regulasi. Penyimpanan rekaman medis secara digital memudahkan pemantauan dan kepatuhan terhadap standar pelaporan.
Manfaat Digital Farmasi
Penerapan digital farmasi membawa sejumlah manfaat bagi berbagai pihak seperti, Peningkatan akses pasien di daerah terpencil dapat lebih mudah mengakses layanan farmasi melalui telefarmasi dan aplikasi kesehatan, peningkatan kepatuhan pengobatan sebagai pengingat dosis obat melalui aplikasi dapat meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan, peningkatan efisiensi dapat mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan efisiensi operasional, personalisasi pengobatan pada analisis data pasien dapat membantu dokter dan apoteker memberikan rekomendasi pengobatan yang lebih tepat, serta pengembangan obat yang lebih cepat menggunakan AI dapat mempercepat proses penemuan dan pengembangan obat baru.
Teknologi yang Mendukung Keamanan Data Kesehatan
Teknologi blockchain dapat digunakan untuk mengamankan data kesehatan dengan cara mencatat semua transaksi data secara transparan dan tidak dapat diubah. Kecerdasan Buatan (AI) dapat digunakan untuk mendeteksi anomali dan ancaman keamanan dalam sistem.
Keamanan Data Layanan Kesehatan di Era Digital
Keamanan data layanan kesehatan menjadi isu yang sangat krusial di era digital saat ini. Dengan semakin banyaknya informasi kesehatan yang disimpan secara digital, risiko kebocoran data semakin meningkat. Data kesehatan merupakan salah satu jenis data yang paling sensitif karena mengandung informasi pribadi yang sangat berharga tentang individu.
Tantangan Keamanan Data Kesehatan
Semakin banyaknya data kesehatan yang dihasilkan, semakin kompleks pula sistem yang digunakan untuk mengelola data tersebut. Hal ini membuat sistem menjadi lebih rentan terhadap serangan, berbagai banyak pihak yang memiliki akses ke data kesehatan, mulai dari dokter, perawat, apoteker, hingga pihak asuransi. Semakin banyak pihak yang memiliki akses, semakin besar pula potensi terjadinya kebocoran data, dan ancaman serangan cyber seperti ransomware, phishing, dan malware menjadi ancaman yang terus berkembang dan semakin canggih.
Upaya Menjaga Keamanan Data Kesehatan
Mengubah data menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca tanpa kunci khusus (enkripsi), akses control membatasi akses ke data hanya pada pihak yang berwenang, otentikasi memastikan identitas pengguna sebelum memberikan akses ke system, firewall melindungi jaringan dari akses yang tidak sah, pemantauan keamanan dilakukan secara terus-menerus terhadap sistem untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan, pembaruan perangkat lunak dan sistem operasi untuk menutup celah keamanan, memberikan pelatihan keamanan kepada tenaga kesehatan tentang keamanan, dan melakukan backup data secara teratur untuk memulihkan data jika terjadi insiden.
Tantangan Digital Farmasi
Meskipun menawarkan banyak manfaat, digitalisasi dalam farmasi juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti Internet of Things (IoT) pada perangkat IoT seperti wearable device dapat digunakan untuk memantau kondisi kesehatan pasien secara real-time, teknologi blockchain dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan rantai pasok obat dan memastikan keaslian obat, virtual reality (VR) dapat digunakan untuk pelatihan tenaga kesehatan dan simulasi berbagai skenario dalam farmasi.
Peluang Digital Farmasi
Meskipun digital farmasi menawarkan banyak manfaat, ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah perlunya apoteker untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme agar dapat bersaing di era digital. Apoteker harus siap menghadapi perkembangan teknologi dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Selain itu, penjualan obat secara online di berbagai marketplace juga menimbulkan risiko peredaran obat palsu dan ilegal. Oleh karena itu, apoteker perlu bersinergi dengan pemerintah untuk melakukan pengawasan dan edukasi kepada masyarakat mengenai penggunaan obat yang bijaksana.
Kesimpulan
Digital farmasi merupakan langkah maju dalam transformasi layanan kesehatan di era digital. Dengan memanfaatkan teknologi, apoteker dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan aksesibilitas bagi masyarakat. Namun, untuk memaksimalkan potensi ini, apoteker harus terus meningkatkan kompetensi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang cepat. Dengan memanfaatkan teknologi digital, industri farmasi dapat memberikan layanan yang lebih efisien. Namun, untuk mencapai potensi penuh dari digitalisasi, diperlukan kolaborasi termasuk pemerintah, industri farmasi, tenaga kesehatan, dan masyarakat.
Referensi:
Pengaruh Era Industri 4.0 bagi Apoteker: Peluang dan Tantangan – Faculty of Mathematics and Natural Sciences (https://unnes.ac.id/mipa/id/2022/11/21/pengaruh-era-industri-4-0-bagi-apoteker-peluang-dan-tantangan/)
Peran Apoteker dalam Era Digital: Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Melalui Teknologi – PMB UNJANI agustus 2, 2024
(https://pmb.unjani.ac.id/peran-apoteker-dalam-era-digital-meningkatkan-pelayanan-kesehatan-melalui-teknologi/
Juwita, F.I. (2021). Peran Apoteker dalam Perkembangan Literasi E-health dan E-Pharmacy pada Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Diseminasi Hasil Penelitian Dosen Program Studi Keperawatan dan Farmasi, 3(1)
Sumber Gambar : https://strategy.proxsisgroup.com/insight/transformasi-digital-mengintegrasikan-teknologi-ke-dalam-strategi-bisnis/)
Penulis: Amanda Imaniar Khoirunnisa – Farmasi UBP Karawang.