Farmakoinformatika adalah bidang interdisipliner yang menggabungkan farmakologi dan teknologi informasi untuk pengelolaan informasi terkait obat-obatan dan terapi. Dengan perkembangan teknologi digital, farmakoinformatika telah memungkinkan penerapan inovasi dalam pengelolaan terapi obat yang lebih aman, efektif, dan terjangkau. Artikel ini membahas peran teknologi digital dalam optimalisasi farmakoinformatika di era modern.
Teknologi utama dalam Farmakoinformatika
- Clinical Decision Support System (CDSS)
System pendukung keputusan Klinis atau CDSS membantu dokter dengan informasi berbasis data seperti interaksi obat, alergi, dan saran dosis. CDSS dapat meminimalkan risiko kesalahan medis dan membantu pengambilan keputusan klinis yang tepat.
- System Preskripsi Elektronik
System ini memungkinkan dokter meresepkan obat secara digital, mengurangi kesalahan resep, dan memungkinkan pemantauan Riwayat pengobatan pasien secara otomatis.
- Pemantauan Terapi Obat secara Real-Time
Melalui sensor dan aplikasi mobile, pemantauan kondisi pasien dapat dilakukan secara langsung, sehingga dapat menilai kepatuhan pasien terhadap jadwal terapi yang diberikam.
Peran teknologi dalam farmakoinformatika memperkuat pengelolaan terapi obat dan meningkatkan kualitas perawatan pasien secara keseluruhan.
Kesimpulan : inovasi teknologi dalam farmakoinformatika sangat bermanfaat dalam memperkuat pengelolaan terapi obat. Dengan adanya system seperti CDSS dan e-presscribing, terapi obat dapat disesuaikan secara personal sesuai kebutuhan pasien, yang akan memberikan dampak signifikan pada efektivitas dan keselamatan pengobatan.
Referensi
- Smith, J., & Thomas, P. (2023). Advances Pharmacoinformatics: How Technology is Changing Drug Therapi.
- Robert, L. (2022). Digital Health and the Future of Pharmacoinformatics. Digital Medicine, 15(2), 200-208.
Penulis :
Jihan Safitri – FM22E – UBP Karawang