Kemajuan teknologi informasi dalam layanan kesehatan saat ini telah membawa inovasi baru, khususnya di Indonesia. Kesehatan kini tidak lagi terhalang oleh batasan ruang dan waktu, menjadikannya kebutuhan yang harus terpenuhi tanpa hambatan. Semua orang dapat dengan mudah mengakses informasi kesehatan yang mereka butuhkan kapan saja dan di mana saja melalui layanan online yang menyediakan edukasi dan konsultasi kesehatan secara real-time. Dokter, perawat, dan profesional kesehatan lainnya dapat menggunakan perangkat mobile ini untuk mengakses informasi pasien, database dan sumber daya. Teknologi mobile ini memfasilitasi akses terhadap layanan kesehatan dan menyediakan akses cepat ke beberapa jaringan nirkabel. Teknologi mobile ini juga mendukung pengambilan keputusan yang cepat, terutama untuk situasi darurat (Noor, et al., 2024).
Pelayanan kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi penggunaan teknologi digital. Penerapan intervensi kesehatan dalam pengembangan teknologi digital sangat efektif dalam melayani masyarakat dan dinilai sangat menguntungkan. Pertama, dapat memperlancar akses pelayanan dan mempermudah jangkauan pelayanan terhadap masyarakat. Kedua, dapat memindahkan intervensi kesehatan ke platform digital dan menghadirkan riset dengan peluang baru untuk memajukan teori dan konsep pelayanan kesehatan (Firmawati dan Sudirman, 2023).
Contoh Inovasi Digital
E-kesehatan (e-health) merupakan salah satu bentuk inovasi digital dalam perkembangan teknologi informasi kesehatan yang konsepnya diterapkan dalam bentuk website maupun penggunaan aplikasi mobile. E-kesehatan merupakan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung kesehatan dan hal yang berkaitan dengan lingkup kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan, pengawasan kesehatan, literasi kesehatan, serta edukasi kesehatan, pengetahuan dan penelitian. Fokus dari konsep e-health adalah pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan kesehatan yang pengembangannya masih terfokus pada pelayanan medis yang berorientasi pada pasien yang hanya tersedia di rumah sakit pusat dan swasta serta unit-unit tertentu karena akses nya mahal (Yulistivira, et al., 2024).
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat melalui e-Health berupa informasi serta pendaftaran pelayanan kesehatan, tersedia beberapa fitur seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Batal atau Reprint, Cek Rujukan, PBPU & PB Pemda, Pendaftaran Catin, Rumah Sakit Rujukan, Peta, dan JDIH Kotanya. Pada proses pelayanan, masyarakat diminta mengisi Pendaftaran, tersedia tanggal layanan (agar masyarakat dapat menentukan tanggal pelayanan) kemudian sarana Kesehatan (tempat pelayanan), jenis pelayanan, penjamin dan menu NIK untuk mengetahui identitas pendaftar (Jatmiko dan Legong 2023).
Aplikasi E-Health (Anastasia, 2024) ; Sumber : https://apkpure.com/es/ehealth-surabaya/surabaya.dkk.ehealthsurabaya
Selain itu, dengan mengikuti perkembangan teknologi ini, pengolahan data dan penyusunan laporan akan meningkatkan akurasi dan ketelitian. Sehingga memungkinkan pimpinan untuk mengakses informasi yang mereka butuhkan dengan cepat dan akurat sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. Kekurangan sistem aplikasi mobile saat ini adalah seorang pasien tidak bisa memiliki lebih dari satu buah kartu rekam medis. Data seringkali tercecer di masing-masing unit sehingga memperbesar resiko kerusakan data maupun kehilangan data. Untuk itu, perlu mengatasi masalah ini, dengan pengembangan unit rekam medis yang akan diintegrasikan dengan mobile. Fitur unggulan berupa informasi nomor antrian dan kamar kosong secara realtime, panggilan ambulan, call center, serta pesan informasi untuk setiap pasien rawat jalan yang didalamnya berupa informasi jadwal berobat berikutnya sesuai dengan arahan dokter yang bersangkutan. Ini akan meningkatkan efisiensi penyimpanan data rekam medis, mencegah duplikasi data, dan memberikan akses mudah serta aman kepada setiap pasien. Serta, pelayanan kesehatan mencakup proses-proses seperti pendaftaran, pengumpulan data, pemeriksaan, pengobatan, serta perawatan pasien baik dalam kondisi rawat jalan maupun rawat inap (Khairuddin dan Waluyo, 2024).
Manfaat Teknologi Digital dalam Pelayanan Kesehatan
Pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan kesehatan telah memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan aksesibilitas, efisiensi, dan akurasi layanan kesehatan. Salah satu teknologi penting di dalam pelayanan Kesehatan adalah telemedicine dan aplikasi kesehatan untuk konsultasi jarak jauh. Melalui teknologi ini, pasien dapat menghubungi tenaga medis dan berkonsultasi mengenai masalah kesehatan secara online, tanpa perlu mengunjungi fasilitas kesehatan secara langsung. Hal ini memberikan kemudahan akses bagi pasien yang tinggal di daerah terpencil atau sulit dijangkau oleh layanan kesehatan konvensional. Selain itu, penggunaan mobile health juga mengurangi waktu tunggu pasien dan meminimalisir biaya transportasi (Nugroho, et al., 2023).
Dengan adanya pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan kesehatan, terdapat berbagai manfaat yang dapat diperoleh. Pertama, meningkatnya aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Teknologi digital memungkinkan pasien untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus datang ke fasilitas kesehatan secara fisik, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan mobilitas atau berada di daerah terpencil. Kedua, meningkatnya efisiensi pelayanan kesehatan. Penggunaan teknologi digital mengurangi waktu tunggu, mempercepat proses pemeriksaan dan diagnosis, serta mempermudah koordinasi antarprofesional medis. Ketiga, meningkatnya akurasi dan keselamatan pelayanan. Sistem informasi kesehatan elektronik meminimalisir risiko kesalahan dalam pengelolaan data pasien, termasuk kesalahan dalam memberikan pengobatan atau diagnosa. Keempat, meningkatnya partisipasi pasien dalam pengelolaan kesehatan. Aplikasi kesehatan dan perangkat wearable memungkinkan pasien untuk memantau dan mengelola kesehatan pribadi mereka secara aktif (Nugroho, et al., 2023).
DAFTAR PUSTAKA
- Firmawati & Sudirman, A.N.A. (2023). Analisis Kesiapan Masyarakat dalam Memanfaatkan Aplikasi Pelayanan Kesehatan di Era Digitalisasi Kabupaten Gorontalo. Health Information : Jurnal Penelitian, 15 (2): 1-8. https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/hijp/article/view/1084
- Jatmiko, A.R., & Legong, G.M. (2023). Analisis Kualitas Pelayanan Akses Informasi E-health Menggunakan Metode E-govqual. JIP (Jurnal Informatika Polineта), 10 (1): 69-76. https://jurnal.polinema.ac.id/index.php/jip/article/view/4782
- Khairuddin, M.D., & Waluyo, A.F. (2024). Pengembangan Sistem Informasi Pasien Berbasis Mobile Pada RSUD Sunan Kalijaga Demak Dengan Metode Waterfall. RABIT : Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab, 9 (1): 79-90. https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ministrate/article/view/28550
- Noor, F.A., Wartiningsih, M., Lestari, E.D., Chairunnisah, R., Afnarius, A., Kusumawardhani, O.B., et al. (2024). Kesehatan Masyarakat dan Teknologi Informasi. Bandung: Widina Media Utama. https://www.jurnal.pps.uniga.ac.id/index.php/jurnalpublik/article/view/181
- Nugroho, R., Hidayat, M., Rianti, E.D.D., Mutiarahati, N.L.A.C., & Rosyid, A.F. (2023). Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pelayanan Kesehatan Publik: Sebuah Tinjauan Analisis Kebijakan. Jurnal Birokrasi & Pemerintahan Daerah, 5 (2): 277-285.Yulistivira, A., Ariany, R., & Putera, R.E. (2023). Inovasi Pelayanan Kesehatan Berbasis Mobile Cegah Stunting (Ayo Ceting) di Puskesmas Andalas Kota Padang. Jurnal Publik: Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Administrasi Negara, 17 (01): 16-28. https://jurnal.univrab.ac.id/index.php/rabit/article/view/4049
- Sumber Gambar : https://swa.co.id/read/441597/inovasi-digital-untuk-tingkatkan-customer-experience
Penulis : Safitri Hidayatus Salamah
Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang