kecerdasan buatan atau yang sering disebut AI mengubah formulasi dan pengembangan obat-obat modern. Dengan menggunakan AI para peneliti dapat dengan mudah mengoptimasi desain obat, mengembangkan formulasi, dan menyederhanakan uji klinis. Hasilnya pun menjadi lebih akurat dan efisien.
AI dapat menganalisis banyak data dan menemukan pola serta koneksi yang tidak dapat dilihat oleh peneliti manusia. Hal tersebut menjadi keunggulan utama AI sendiri. Berbagai alat dan teknologi, seperti ANN, logika fuzzy, logika neurofuzzy, dan algoritma genetik digunakan untuk menganalisis data, di antaranya ANN populer dan paling banyak digunakan. AI memungkinkan untuk mendapatkan obat baru, meningkatkan formulasi obat dengan memperkirakan kelarutan, stabilitas, dan bioavailabilitas kandidat obat, sehingga meningkatkan kemungkinan keberhasilan uji klinis.
Ilmu farmasi telah mengembangkan berbagai jenis formulasi baru seperti dispersi padat, ekstrudat, pelet, nanopartikel, dan liposom sebagai tambahan dari bentuk sediaan standard. Istilah “teknik formulasi” disebut demikian karena teknik ini melibatkan pengembangan formulasi atau penggabungan berbagai fungsionalitas ke dalam bentuk sediaan umum seperti tablet. Penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam proses formulasi obat sangat penting untuk dikaji lebih lanjut. Hal ini dapat membantu menciptakan obat generasi berikutnya dengan manfaat kesehatan yang diinginkan. Aplikasi ini dapat mengatasi masalah seperti kelarutan rendah, stabilitas, bioavailabilitas, dan efisiensi produksi.
Sumber: https://cdn.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/blobs/9e7e/7577280/e76b8eed572b/gr2_lrg.jpg
Keterlibatan kecerdasan buatan (AI) dalam pengembangan produk farmasi mulai dari laboratorium hingga ke tempat tidur pasien adalah konsep yang bisa dipahami karena AI dapat membantu dalam berbagai hal seperti merancang obat yang rasional, membantu dalam pengambilan keputusan, menentukan terapi yang sesuai untuk pasien, termasuk obat yang dipersonalisasi; serta mengelola data klinis yang dihasilkan dan menggunakannya untuk pengembangan obat di masa depan. E-VAI adalah platform AI analitik dan pengambil keputusan yang dibuat oleh Eularis. Platform ini menggunakan algoritma ML dan antarmuka pengguna yang mudah digunakan untuk membuat peta jalan analitik berdasarkan pesaing, pemangku kepentingan utama, dan pangsa pasar saat ini. Hal ini membantu eksekutif pemasaran dalam mengalokasikan sumber daya dengan maksimal, membalikkan penjualan yang buruk, dan mengantisipasi tempat untuk melakukan investasi. Berbagai aplikasi AI dalam penemuan dan pengembangan obat dirangkum dalam gambar diatas.
Dapat disimpulkan bahwa AI merupakan alat formulasi dan pengembangan farmasi yang ampuh, yang memungkinkan peneliti menganalisis data dalam jumlah besar, mengoptimalkan formulasi obat, dan menyederhanakan uji klinis. Seiring berkembangnya teknologi, para ahli mengantisipasi bahwa AI akan semakin menunjukkan peran penting dalam pengembangan obat, yang memungkinkan pengobatan yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih efektif untuk berbagai penyakit.
Penulis: Firda Nurazizah, FM22B UBP Karawang
Referensi
https://fjps.springeropen.com/articles/10.1186/s43094-024-00625-1
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7577280
Sumber: https://i0.wp.com/farmasiindustri.com/wp-content/uploads/2023/08/pharmacist-2.jpg