
(Sumber: https://milenianews.com/news/digitalisasi-jadi-target-kemenkes-perbaiki-layanan-kesehatan/)
Digitalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai bidang, termasuk di industri kesehatan. Transformasi digital dalam layanan kesehatan mengacu pada penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan pelayanan dan hasil kesehatan pasien. Penggunaan teknologi ini bertujuan untuk memberikan solusi inovatif yang dapat meningkatkan kualitas perawatan kesehatan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas. Teknologi digital dalam bidang kesehatan mencakup penggunaan internet, perangkat digital, serta penerapan terapi dan praktik terbaik yang berbasis digital untuk prosedur manajemen kesehatan yang lebih baik (Stoumpos et al., 2023).
Peran Digitalisasi dalam Manajemen Obat
Manajemen obat merupakan salah satu aspek penting dalam layanan kesehatan yang mendapat manfaat besar dari digitalisasi. Dengan adanya teknologi Big Data, rumah sakit dan institusi kesehatan dapat mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data dalam jumlah besar terkait obat-obatan, hasil pemeriksaan pasien, serta riwayat penyakit. Teknologi Big Data membantu meningkatkan akurasi diagnosis dan memungkinkan prediksi penyakit atau komplikasi, sehingga dapat dilakukan pencegahan yang lebih cepat. Selain itu, digitalisasi juga mendukung pencatatan konsumsi obat secara real-time, sehingga dapat mengurangi risiko kesalahan dosis dan meningkatkan keamanan pasien (Tikhonova et al., 2022).
Teknologi informasi juga memberikan kemampuan kepada pihak rumah sakit dan klinik untuk memantau stok obat secara efisien, sehingga ketersediaan obat tetap terjaga dan menghindari kekosongan. Dengan menggunakan algoritma pembelajaran mesin, institusi kesehatan dapat memprediksi kebutuhan obat di masa depan berdasarkan tren penggunaan (Okolo et al., 2024). Sebagai contoh, dalam musim tertentu, permintaan obat untuk penyakit musiman seperti flu meningkat. Dengan prediksi ini, institusi kesehatan dapat memastikan ketersediaan stok obat yang memadai. Selain itu, sistem digital yang diterapkan juga memungkinkan pengelolaan distribusi obat yang lebih efektif dan penghematan biaya, karena distribusi obat menjadi lebih terstruktur dan terencana (Stoumpos et al., 2023).
Peran Digitalisasi dalam Pelayanan Pasien
Digitalisasi memberikan dampak positif dalam meningkatkan pelayanan pasien secara keseluruhan. Salah satu bentuk implementasi digitalisasi dalam pelayanan pasien adalah penerapan telemedicine, yang memungkinkan konsultasi jarak jauh dengan dokter. Hal ini sangat bermanfaat terutama bagi pasien di daerah terpencil atau yang sulit dijangkau, seperti daerah pegunungan. Dengan telemedicine, pasien tidak perlu lagi melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan konsultasi medis, yang tidak hanya menghemat waktu tetapi juga mengurangi beban finansial dan emosional mereka (Mohammadzadeh et al., 2023).
Selain itu, teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan rumah sakit untuk menganalisis preferensi dan kebutuhan pasien secara lebih baik, sehingga memungkinkan inovasi dalam proses pelayanan. Platform digital seperti aplikasi kesehatan juga memberikan akses langsung kepada pasien untuk berkomunikasi dengan dokter, memeriksa hasil laboratorium, dan mendapatkan saran medis melalui layanan konsultasi jarak jauh. Fasilitas ini menjadikan layanan kesehatan lebih personal dan terjangkau (Stoumpos et al., 2023). Selain itu, inovasi seperti “smart hospital” yang memanfaatkan teknologi tinggi memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pasien dan meningkatkan efisiensi operasional rumah sakit. Rumah sakit pintar ini juga memungkinkan pelayanan kesehatan 24/7 secara virtual, memberikan dukungan real-time, serta menyederhanakan visualisasi data yang dapat diakses oleh pasien dan tenaga medis (Maki et al., 2022).
Teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning) juga berperan dalam pelayanan pasien dengan membantu analisis prediktif dan penyesuaian perawatan sesuai kebutuhan pasien. Misalnya, AI dapat menganalisis data genetik dan faktor lingkungan untuk memprediksi risiko penyakit seperti Alzheimer atau demensia, sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan lebih awal. Selain itu, algoritma kecerdasan buatan memungkinkan pengembangan layanan medis yang lebih personal, di mana pasien menerima perawatan yang disesuaikan dengan kondisi spesifik mereka (Mumtaz et al., 2023). Hal ini membuat pelayanan kesehatan lebih efektif dan efisien, serta berfokus pada kebutuhan individu pasien.
Digitalisasi dalam manajemen obat dan pelayanan pasien telah membawa perubahan yang signifikan dalam cara layanan kesehatan diberikan. Telemedicine, kecerdasan buatan, dan rumah sakit pintar hanyalah beberapa contoh implementasi teknologi digital dalam pelayanan kesehatan yang telah terbukti membawa banyak manfaat bagi pasien. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, digitalisasi diharapkan dapat terus mendorong peningkatan kualitas layanan kesehatan, sehingga dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat. Tantangan selanjutnya adalah memastikan bahwa teknologi ini diimplementasikan secara adil dan aman, sehingga semua lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat dari transformasi digital dalam bidang kesehatan.
Penulis : Fitri Widiyani FM22C
Referensi
Maki, O., Alshaikhli, M., Gunduz, M., Naji, K. K., & Abdulwahed, M. (2022). Development of Digitalization Road Map for Healthcare Facility Management. IEEE Access, 10, 14450–14462.
Millenianews.com. (2023). Digitalisasi Jadi Target Kemenkes Perbaiki Layanan Kesehatan. Diakses pada 3 November 2024 https://milenianews.com/news/digitalisasi-jadi-target-kemenkes-perbaiki-layanan-kesehatan/
Mohammadzadeh, N., Rezayi, S., & Saeedi, S. (2023). Telemedicine for Patient Management in Remote Areas and Underserved Populations. Disaster Medicine and Public Health Preparedness, 17(2), 1–7.
Mumtaz, H., Riaz, M. H., Wajid, H., Saqib, M., Zeeshan, M. H., Khan, S. E., Chauhan, Y. R., Sohail, H., & Vohra, L. I. (2023). Current Challenges and Potential Solutions To The Use Of Digital Health Technologies in Evidence Generation: A Narrative Review. Frontiers in Digital Health, 5, 1–8.
Okolo, C. A., Ijeh, S., Arowoogun, J. O., Adeniyi, A. O., & Omotayo, O. (2024). Reviewing the Impact of Health Information Technology on Healthcare Management Efficiency. International Medical Science Research Journal, 4(4), 420–440. https://doi.org/10.51594/imsrj.v4i4.1000
Stoumpos, A. I., Kitsios, F., & Talias, M. A. (2023). Digital Transformation in Healthcare: Technology Acceptance and Its Applications. International Journal of Environmental Research and Public Health, 20(4), 1–44. https://doi.org/10.3390/ijerph20043407
TeraMedik.com. (2022). Memahami Apa Itu Smart Hospital Dalam Mendukung Pelayanan Kesehatan di Indonesia. Diakses pada 3 November 2024 https://teramedik.com/cenews/2022/11/11/memahami-apa-itu-smart-hospital-dalam-mendukung-pelayanan-kesehatan-di-indonesia/
Tikhonova, O. V., Avacheva, T. G., & Grechushkina, N. V. (2022). Trends in the Development of Digital Technologies in Medicine. Biomedical Engineering, 56(2), 137–141. https://doi.org/10.1007/s10527-022-10184-5