
Apa itu Nanomedicine?
Nanomedicine merupakan temuan teknologi yang menjanjikan untuk abad ke-21 ini. Nanomedicine merupakan cabang dari nanoteknologi yang merupakan ilmu manipulasi materi, menggunakan alat berukuran nano biasanya berskala 1-100 nm, yang merupakan skala Dimana materi menunjukan sifat unik yang bisa dimanfaatkan untuk aplikasi medis. Nanomedicine berfungsi untuk memahami lebih dalam patofisiologi penyakit yang kompleks dengan tujuan utama meningkatkan kualitas hidup manusia. Nanomedisin secara luas bertujuan untuk melakukan pemantauan, perbaikan, dan peningkatan terhadap semua sistem biologi manusia melalui pendekatan molekuler yang menggunakan perangkat dan struktur berukuran nano untuk mencapai hasil yang bermanfaat secara medis.

https://images.app.goo.gl/kYugHLyo8rD8TghM9
Aplikasi dan Tantangan Nanomedicine
Nanomedicine memiliki potensi untuk menangani berbagai penyakit manusia dan memperbaiki system biologinya. Salah satu yang paling menjanjikan adalah terapi kanker. Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia, dan pengobatan konvensional sering kali memiliki efek samping yang signifikan. Nanopartikel dapat direkayasa untuk menargetkan sel kanker secara selektif, mengantarkan obat langsung ke tumor tanpa merusak sel-sel sehat di sekitarnya. Dengan itu efek samping dari terapi dapat diminimalkan dan efektivitas pengobatan meningkat.
Terlepas dari potensi manfaat nanomedicine, terdapat juga tantangan signifikan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan terbesarnya adalah toksisitas. Partikel nano dapat terakumulasi di organ dan jaringan sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan. Penting untuk mengevaluasi secara hati-hati keamanan nanopartikel sebelum dapat digunakan dalam aplikasi klinis. Tantangan lainnya adalah kompleksitas perancangan nanopartikel yang dapat secara efektif menargetkan jaringan dan sel tertentu sambil menghindari sel sehat. Pengembangan nanopartikel yang ditargetkan memerlukan pemahaman mendalam tentang biologi penyakit dan jaringan tertentu. Selain tantangan teknis ini, ada juga pertimbangan etika dan sosial yang perlu diatasi. Misalnya, ada kekhawatiran bahwa nanomedicine dapat memperlebar kesenjangan antara masyarakat kaya dan miskin. Tingginya biaya pengembangan dan produksi obat-obatan nano dapat membuat obatobatan tersebut tidak dapat diakses oleh mereka yang paling membutuhkannya. Ada juga kekhawatiran tentang potensi dampak jangka panjang nanopartikel terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Kesimpulan
Nanomedicine yang memanfaatkan bahan berukuran nano (1-100 nm) untuk aplikasi medis, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dengan memahami patofisiologi penyakit kompleks. Salah satu aplikasi utama nanomedicine adalah terapi kanker, di mana nanopartikel dapat dirancang untuk menargetkan sel kanker secara spesifik, dan mengurangi efek samping.
Namun, terdapat tantangan besar dalam penerapan nanomedicine, termasuk risiko toksisitas karena akumulasi nanopartikel di organ, kompleksitas desain untuk target spesifik, serta isu etika dan sosial terkait aksesibilitas dan dampak lingkungan jangka panjang.
Referensi :
Hamler R (2023) Challenges and Applications of Nanomedicine. J Nanomedicine Biotherapeutic Discov. 13:185. https://www.longdom.org/open-access/challenges-and-applications-of-nanomedicine-99973.html#Rick_Hamler
Saha M. (2009). Nanomedicine: promising tiny machine for the healthcare in future-a review. Oman medical journal, 24(4), 242–247. https://doi.org/10.5001/omj.2009.50
Penulis : Nazwa Ratu GPD – FM22C – Farmasi UBP Karawang