
Sumber: https://i.pinimg.com/736x/d9/30/67/d930671fef50d59576d5212eef543db6.jpg
Biaya terapi obat merujuk pada penggunaan sumber daya untuk memperoleh barang atau layanan medis. Untuk memastikan alokasi sumber daya yang efisien, diperlukan analisis ekonomi yang relevan dengan layanan kesehatan. Salah satu cara yang komprehensif untuk menilai dampak ekonomi dari berbagai alternatif terapi obat atau intervensi kesehatan lainnya adalah melalui analisis farmakoekonomi, yang mencakup cost-effectiveness analysis (CEA)atau analisis efektivitas biaya. CEA digunakan untuk memperkirakan biaya tambahan yang diperlukan untuk mencapai hasil atau outcome tertentu, mengingat tidak ada ukuran uang atau hasil klinis yang bisa menggambarkan nilai dari outcome tersebut. Sebagai metode evaluasi ekonomi, CEA membantu dalam pengambilan keputusan untuk memilih alternatif terapi yang paling efisien.
Pentingnya ACE dalam pengambilan keputusan kesehatan semakin terasa seiring dengan terbatasnya sumber daya medis. Melalui analisis ini, pengambil keputusan dapat memilih terapi yang tidak hanya efektif tetapi juga efisien dari segi biaya. Dalam banyak kasus, pengobatan yang mahal tidak selalu memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan terapi yang lebih terjangkau namun memiliki efektivitas yang hampir setara.
Peran Informatika dalam Analisis Cost-Effectiveness Therapy

CEA berperan penting dalam meningkatkan kualitas dan efesiensi analisis cost-effectiveness. Beberapa cara informatika dapat meningkatkan proses CEA:
- Pengumpulan dan pengolahan data lebih efesien
Pengumpulan data berbasis informatika kesehatan lebih cepat dan lebih akurat, seperti rekam medis elektronik (EHR) dan sistem manajemen rumah sakit. Data ini dapat mencakup informasi biaya, hasil klinis, dan faktor-fakto lain yang relevan.
- Modeling serta simulasi yang lebih akurat
Dengan bantuan alat berbasis informatika, seperti perangkat lunak analisis ekonomi (seperti TreeAge), para ahli dapat membuat model simulasi yang lebih kompleks dan akurat.
- Peningkatan pengambilan keputusan klinis
Para profesional medis dapat mengakses panduan berbasis bukti yang lebih terkini dan relevan.
- Pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan
Dengan menggunakan data yang terkumpul, CEA dapat diperbarui secara real-time, memberikan informasi yang lebih akurat mengenai biaya dan hasil dalam setiap tahap perawatan pasien.
Tantangan dalam Penerapan Informatika dalam CEA
Meskupun informatika kesehatan memberikan banyak keuntungan, penerapannya dalan analisis cost-effectiveness therapy juga memiliki berbagai rintangan seperti, keterbatasan infrastruktur dan akses, keamanan dan privasi data, juga keterampilan dan pelatihan.
Kesimpulan
Penerapan analisis cost-effectiveness therapy yang didukung oleh informatika kesehatan menawarkan potensi besar dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas terapi medis. Dengan memanfaatkan data yang lebih akurat serta metode analisis yang lebih canggih, teknologi informasi dapat membantu pengambil keputusan untuk memilih terapi yang tidak hanya efektif, tetapi juga efisien secara biaya. Meski ada tantangan seperti infrastruktur dan masalah privasi, adopsi informatika dalam CEA dapat memperbaiki kualitas layanan kesehatan dan memastikan penggunaan sumber daya yang lebih optimal.
Dafrtar Pustaka
Nalang, A., Citraningtyas, G., & Lolo, W. A. (2018). Analisis Efektivitas Biaya (Cost Effectiveness Analysis) Pengobatan Pneumonia Menggunakan Antibiotik. Jurnal Ilmiah Farmasi, 7(3), 321–329.
Neumann, P. J., & Cohen, J. T. (2015). Cost-effectiveness in health and medicine. Oxford University Press.
Steijger, D., Chatterjee, C., Groot, W., & Pavlova, M. (2023). Challenges and Limitations in Distributional Cost-Effectiveness Analysis: A Systematic Literature Review. International Journal of Environmental Research and Public Health, 20(1). https://doi.org/10.3390/ijerph20010505.
Penulis: Tarisa Zahrotul Fuadah – 22416248201170 – FM22C – Farmasi UBP Karawang