Sumber Gambar: https://www.datasciencecentral.com/wp-content/uploads/2022/09/AI-Enable-Wearable-Devices.jpg
Di era milenial ini perkembangan teknologi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Transformasi teknologi atau yang lebih dikenal dengan transformasi digital meliputi berbagai bidang kehidupan manusia, salah satunya di bidang kesehatan. Transformasi digital ini berdampak pada inovasi akselerasi pencapaian target nasional, efisiensi waktu biaya, kolaborasi dan akuntabilitas. Transformasi digital ini bersosialisasi, berkomunikasi, menganalisis bahkan melakukan prediksi.
Salah satu pemanfaatan transformasi digital adalah wearable devices yang merupakan suatu konsep yang memiliki tujuan dalam meningkatkan manfaat dari konektivitas internet yang terhubung secara terus menerus. Wearable device merupakan sebuah alat yang compatible untuk digunakan pada tubuh manusia, berupa alat non-infansif, dan tidak membahayakan tubuh. Macam-macam wearable devices diantaranya Smartwatch, Smartband, Smart Glasses, Smartjewelry, dan Smart clothing. Penggunaan wearable devices ini bertujuan untuk menyediakan data fisiologis pengguna secara real-time, seperti pelacak kebugaran, monitor elektrokardiogram (EKG), monitor tekanan darah, suhu, dan biosensor. Kelebihan dari penggunaan wearable devices adalah terjangkau, valid dan akurat, objektif dan berkesinambungan, serta dapat diakses secara terus menerus dari lokasi yang berbeda.
Sumber Gambar: https://humic.telkomuniversity.ac.id/mengenal-teknologi-wearable-apa-itu-dan-bagaimana-cara-kerjanya/
Selain itu, tujuan penggunanaan wearable device dapat digunakan untuk pemantauan efek obat. Pemantauan efek obat menggunakan wearable devices dengan mengumpulkan data secara langsung yang memungkinkan identifikasi efek samping atau respons obat lebih cepat dibandingkan metode tradisional seperti kunjungan klinik. Informasi yang diperoleh dapat membantu dokter menyesuaikan dosis atau mengganti obat berdasarkan respons individual pasien. Selain itu, penggunanaan wearable devices dapat digunakan sebagai pengingat untuk minum obat, sehingga meningkatkan tingkat kepatuhan dan adanya data yang yang diperoleh dengan konsisten dari waktu ke waktu dapat membantu dalam memahami efek obat jangka panjang.
Penerapan wearable devices dalam pemantauan obat dapat diaplikasikan pada beberapa penyakit diantaranya penyakit diabetes mellitus dengan memantau kadar glukosa darah secara terus-menerus, terapi kanker dengan memonitor tanda vital untuk mendeteksi efek samping kemoterapi, seperti gangguan kardiovaskular atau kelelahan ekstrem, dan penyakit jantung dengan memonitoring detak jantung dan tekanan darah yang sangat penting dalam menilai efek obat antihipertensi atau pengencer darah.
Namun, terdapat kekurangan pada penggunaan wearable devices yaitu masalah privasi dan keamanan data yang rentan penyalahgunaan, serangan siber dan pelanggaran data, ketergantungan berlebihan pada perangkat wearable devices, ketidakakuratan, biaya yang mahal bagi kalangan tertentu dan aksesibilitas, perlu pengisian daya, serta kurangnya regulasi yang dapat membahayakan pengguna jika perangkat tidak memenuhi standar keselamatan dan keakuratan.
Referensi
https://journal.iistr.org/index.php/BST/article/view/599
https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/10776/0
PENULIS: Zahra Adisty rahma FM22B UBPK