Keamanan data pasien adalah aspek penting dalam pengelolaan sistem informatika farmasi. Data yang disimpan mencakup informasi sensitif seperti riwayat pengobatan, identitas pasien, dan resep obat, yang harus dilindungi dari kebocoran, akses tidak sah, dan penyalahgunaan. Perlindungan ini penting untuk menjaga kepercayaan pasien serta mematuhi regulasi privasi data yang berlaku.
APA ITU PRINSIP DASAR KEAMANAN DATA PASIEN ?
Prinsip dasar keamanan data meliputi kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan. Kerahasiaan memastikan akses data terbatas pada pihak yang berwenang, integritas menjamin data tidak diubah tanpa izin, dan ketersediaan memastikan data dapat diakses saat dibutuhkan. Teknologi seperti enkripsi data dan blockchain digunakan untuk meningkatkan perlindungan data. Blockchain, sebagai sistem terdesentralisasi, memastikan data pasien hanya dapat diakses oleh pihak yang memiliki otorisasi, sehingga meningkatkan transparansi dan ketahanan terhadap perubahan yang tidak sah.
Gambar 2 : https://www.learnseolive.com/2023/10/keamanan-data-dalam-bisnis-digital.html
Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti ancaman serangan siber, kesulitan integrasi sistem antar lembaga kesehatan, dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya keamanan data. Solusi untuk mengatasi masalah ini meliputi pelatihan tenaga kesehatan tentang keamanan informasi, penerapan autentikasi ganda, serta penggunaan firewall dan perangkat lunak antivirus yang mutakhir. Selain itu, kebijakan privasi yang jelas dan transparan sangat penting untuk melindungi hak pasien.
Dalam konteks farmasi digital, seperti telefarmasi, keamanan data menjadi lebih kritis. Telefarmasi memungkinkan apoteker memberikan konsultasi secara jarak jauh melalui platform digital. Agar tetap aman, komunikasi antara pasien dan apoteker harus dienkripsi, dan aplikasi yang digunakan harus mematuhi regulasi privasi seperti GDPR atau aturan lokal lainnya.
Penyedia layanan farmasi perlu terus mengembangkan sistem yang aman dan sesuai regulasi sambil memberikan edukasi kepada pasien tentang penggunaan serta perlindungan data mereka. Dengan demikian, tanggung jawab keamanan data pasien tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan seluruh pihak terkait.
Reference
- De Aguiar, E.J.; Faiçal, B.S.; Krishnamachari, B.; Ueyama, J. A survey of blockchain-based strategies for healthcare. ACM Comput. Surv. 2020, 53, 1–27.
- Ali, A.; Naveed, M.; Mehboob, M.; Irshad, H.; Anwar, P. An interference aware multi-channel MAC protocol for WASN. In Proceedings of the 2017 International Conference on Innovations in Electrical Engineering and Computational Technologies (ICIEECT), Karachi, Pakistan, 5–7 April 2017; pp. 1–9.
- McGhin, T.; Choo, K.-K.R.; Liu, C.Z.; He, D. Blockchain in healthcare applications: Research challenges and opportunities. J. Netw. Comput. Appl. 2019, 135, 62–75.
- Esposito, C.; De Santis, A.; Tortora, G.; Chang, H.; Choo, K.-K.R. Blockchain: A panacea for healthcare cloud-based data security and privacy? IEEE Cloud Comput. 2018, 5, 31–37.
- Singh, P.; Masud, M.; Hossain, M.S.; Kaur, A. Cross-domain secure data sharing using blockchain for industrial IoT. J. Parallel Distrib. Comput. 2021, 156, 176–184.
- Bian, J.; Yang, S.; Xiong, H.; Wang, L.; Fu, Y.; Sun, Z.; Guo, Z. CRLEDD: Regularized causalities learning for early detection of diseases using electronic health record (EHR) data. IEEE Trans. Emerg. Top. Comput. Intell. 2021, 5, 541–553.
- https://www.learnseolive.com/2023/10/keamanan-data-dalam-bisnis-digital.html
Penulis :
Fahmi Rizal – 22416248201005 – FM22D – Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang