
sumber gambar: liputan6
Manajemen stok obat adalah salah satu dari operasional rumah sakit yang penting. Bagaimana efektifnya manajemen stok obat di rumah sakit mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan untuk pasien. Tidak optimalnya manajemen stok obat dapat mengganggu jalannya pelayanan medis. Salah satu contoh dari ketidakoptimalan tersebut ialah kurangnya stok obat yang dapat menghambat perawatan pasien. Untuk mengoptimalkan efisiensi penyimpanan obat, dapat digunakan metode First Expired First Out (FEFO) yang merupakan metode untuk mengeluarkan barang yang memiliki tanggal kedaluwarsa lebih awal dibandingkan dengan barang lain yang kedaluwarsanya lebih lama. Cara ini dapat digunakan untuk mengurangi risiko terjadinya pemborosan obat yang tidak layak pakai karena expired.
Sistem informasi rumah sakit yang optimal dalam manajemen stok obat dapat meminimalisir risiko yang terjadi dalam pelayanan. Penerapan sistem informasi inventori obat akan memudahkan staf untuk meninjau obat-obatan yang akan kadaluarsa melalui pemberitahuan email. Sistem ini memungkinkan staf dengan mudah dan teratur membuat laporan daftar obat sehingga memudahkan pimpinan untuk melihat rekapitulasi persediaan obat setiap bulannya.

Sumher gambar: Omnicare Blog
https://omnicare.co.id/blog/category/sistem-informasi-rumah-sakit
Perancangan database sistem informasi untuk optimalisasi stok obat dapat memuat komponen-komponen data berikut:
-Informasi login: Untuk memverifikasi pengguna yang mengakses sistem.
-Menu beranda: Sebagai halaman utama dari sistem yang dapat mempermudah pengguna dalam pencarian data atau fitur.
-Data Obat: Berisi data stok obat yang terdapat di gudang rumah sakit. Dapat dibagi lagi ke dalam menu yang berbeda misalnya daftar stok obat paten dan daftar obat racikan.
-Data tanggal obat kadaluarsa dan rusak: Memuat daftar kadaluarsa suatu obat maupun data obat yang tidak bisa digunakan lagi karena rusak. Melalui akses data obat ini juga dapat memudahkan pegawai dalam melakukan metode First Expired First Out (FEFO).
-Data transaksi obat: Pencatatan riwayat transaksi obat masuk dan keluar.
-Laporan penggunaan obat bulanan: Berisi pelaporan total peresepan, penerimaan, penggunaan, pendistribusian, dan permintaan obat dalam satu bulan.
Dapat disimpulkan bila adanya sistem informasi rumah sakit berbasis digital yang diterapkan dengan baik dapat membantu mengontrol pemenuhan kebutuhan obat. Tak hanya itu, dengan adanya sistem, pelayanan yang optimal dapat terjamin sehingga meningkatkan kelancaran operasional rumah sakit.
Penulis dan Afiliasi:
Gusti Ayu Putu Purnama Dewi Saraswati_22416248201062_FM22C_Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Daftar Pustaka
1) Nashiroh, A. D., Apriliyani, M., Mahardieka, C., & Iswanto, A. H. (2024). Strategi Efektif Dalam Manajemen Logistik Kesehatan: Mengoptimalkan Stok Penyimpanan Obat Di Rumah Sakit. Indonesian Journal of Health Science, 4(3), 227–232. https://doi.org/10.54957/ijhs.v4i3.915
2) Nasution, S., & Frianti, R. A. (2019). Sistem Informasi Inventori Obat Berbasis Web Di Rumah Sakit Universitas Riau. Seminar Nasional Aptikom (Semnastik) 2019. https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/semnastik/article/view/2807
3) Sutopo, S., & Devitra, J. (2021). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Persediaan Obat Pada RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi. Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 6(2), 232–245. https://doi.org/10.33998/jurnalmanajemensisteminformasi.2021.6.2.1068
Penulis: Gusti Ayu Putu Purnama Dewi Saraswati – 22416248201062 – FM22C – Farmasi UBP Karawang