Di era digital yang semakin berkembang pesat, penelitian farmasi telah mengalami perubahan besar (Jatmiko, A., 2023). Teknologi digital tidak hanya mempercepat proses penelitian, tetapi juga memperumit pengelolaan data, termasuk data klinis, percobaan laboratorium, dan informasi tentang pengembangan obat. Seiring dengan kemajuan ini, penting bagi peneliti farmasi untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip keamanan informasi agar data yang digunakan tetap aman dari ancaman peretasan dan kebocoran. Edukasi mengenai keamanan informasi sangat penting bagi peneliti farmasi untuk memastikan bahwa data yang mereka peroleh dapat digunakan dengan efektif tanpa mengorbankan privasi atau integritas penelitian. Untuk mempertahankan kepercayaan pengguna dalam layanan digital mereka, Bio Farma, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, mengatakan bahwa sistem keamanan data yang kuat sangat penting (Fahky P, 2023).
Mengapa perlindungan data sensitif penting dalam penelitian farmasi berbasis digital?
Data sangat berharga dalam penelitian farmasi. Data yang berkaitan dengan hasil penelitian, uji klinis, atau bahkan formula obat baru sangat sensitif. Jika data ini jatuh ke tangan orang yang salah, misalnya karena pelanggaran keamanan, dapat terjadi banyak hal buruk, mulai dari kehilangan uang hingga kehilangan reputasi, yang dapat memengaruhi penelitian dan pengembangan obat. Oleh karena itu, penting untuk memahami perlindungan data dalam dunia penelitian farmasi yang semakin berbasis digital. Peneliti harus dilatih untuk mengidentifikasi risiko dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, seperti penggunaan sistem manajemen informasi yang aman dan enkripsi data (Wulandari, 2024).
Gambar : Ilustrasi Blogger Rasarsumbar, PAFI Kutai Barat Bicara Kesehatan dan Peran Penting di Dunia Farmasi
Sumber : https://radarsumbar.com/kesehatan/143640/ pafi-kutai-barat-bicara-kesehatan-dan-peran-penting-di-dunia-farmasi/
Risiko peretasan, juga dikenal sebagai hacking, merupakan salah satu masalah utama dalam keamanan informasi (Fahky P, 2023). Data farmasi sering ditargetkan oleh individu atau kelompok yang ingin mencuri informasi penting untuk keuntungan pribadi, seperti pencurian identitas atau manipulasi data. Oleh karena itu, peneliti farmasi harus dilatih untuk mengenali bahaya yang mungkin dan memahami cara terbaik untuk menguranginya. Misalnya, sistem enkripsi yang kuat dan kontrol akses yang ketat dapat membantu melindungi data sensitif dari orang yang tidak berhak mengaksesnya[3]. Untuk memastikan sistem keamanan mereka memenuhi standar internasional, Bio Farma bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) (Jatmiko, A., 2023).
Mengapa pengelolaan hak akses data penting untuk menjaga keamanan informasi penelitian farmasi?
Selain itu, penting untuk memahami cara mengelola hak akses data saat memberikan instruksi keamanan informasi. Banyak pihak yang terlibat dalam penelitian farmasi sering kali datang dari dalam dan luar, seperti peneliti, tenaga medis, dan kolaborator internasional. Pihak yang tidak berwenang dapat menyalahgunakan data jika tidak dikelola dengan baik. Misalnya, jika seorang peneliti memberi akses penuh kepada pihak yang tidak memiliki izin, data sensitif dapat dengan mudah tersebar atau bahkan digunakan untuk tujuan yang tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting bagi peneliti untuk mendapatkan instruksi tentang cara mengelola akses dan menggunakan sistem kontrol yang ketat (Wulandari, 2024).
Selain itu, kemajuan teknologi telah menghasilkan serangan baru yang lebih canggih, seperti malware dan ransomware. Serangan semacam ini seringkali dapat mengunci data penelitian atau merusak integritas data yang sudah dikumpulkan. Oleh karena itu, peneliti farmasi harus terus belajar tentang ancaman siber terbaru dan dilatih untuk menggunakan alat keamanan untuk melindungi data mereka dari serangan tersebut. Salah satu komponen penting dari instruksi keamanan data adalah instruksi tentang cara mengidentifikasi tanda-tanda serangan dan bagaimana melindungi sistem informasi dari perangkat berbahaya (Wulandari, 2024).
Peneliti farmasi juga harus menyadari kemungkinan kesalahan internal, seperti kesalahan dalam pengelolaan data atau penggunaan sistem penyimpanan informasi, selain ancaman eksternal. Risiko kebocoran data meningkat ketika peneliti tidak mengikuti prosedur penyimpanan atau berbagi data yang benar. Setiap lembaga yang terlibat dalam penelitian farmasi harus memberikan pendidikan tentang teknik pengelolaan data terbaik. Oleh karena itu, peneliti harus memprioritaskan pendidikan tentang keamanan informasi (Rizkifani, et al., 2023).
Mengapa pendidikan keamanan informasi harus menjadi prioritas dalam penelitian farmasi di era digital?
Dengan demikian, untuk menjaga integritas dan keberlanjutan penelitian farmasi di era digital, pendidikan keamanan informasi bagi peneliti harus menjadi prioritas utama (Adimas Raditya Fahky P, 2023). Program pelatihan yang sistematis serta penguatan kebijakan internal yang menekankan pentingnya keamanan data adalah langkah awal untuk memastikan bahwa data yang digunakan dalam penelitian tetap aman dari ancaman (Jatmiko, A., 2023). Sebagai langkah selanjutnya, penelitian dan pengembangan di bidang farmasi harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi sambil menjaga standar keamanan yang ketat untuk melindungi data yang sangat bernilai ini (Rizkifani, et al., 2023).
Kesimpulan
Di era digital, penelitian farmasi mengalami transformasi besar yang memanfaatkan teknologi untuk mempercepat proses, namun juga membawa tantangan dalam pengelolaan dan keamanan data. Data farmasi yang sangat sensitif memerlukan perlindungan ekstra melalui sistem enkripsi, manajemen hak akses, serta pelatihan peneliti dalam mengidentifikasi risiko dan ancaman keamanan siber seperti malware dan ransomware. Selain itu, kolaborasi dengan institusi keamanan siber, seperti yang dilakukan Bio Farma dengan BSSN, penting untuk memenuhi standar keamanan internasional. Edukasi sistematis dan kebijakan internal yang kuat harus menjadi prioritas agar data penelitian tetap aman dari ancaman eksternal maupun kesalahan internal, mendukung keberlanjutan dan integritas penelitian farmasi di era digital.
Daftar Pustaka
- Cerdas, B., (2022). ‘Peran Organisasi Profesi Farmasi di Era Digital’. Blog Borneo Cerdas. https://www.borneocerdas.com/2024/06/peran-organisasi-profesi-farmasi-di-era.html Diakses pada 16 november 2024.
- Embun, A., (2024). ’PAFI Kutai Barat Bicara Kesehatan dan Peran Penting di Dunia Farmasi’. Blog Radarsumbar. https://radarsumbar.com/kesehatan/ 143640/pafi-kutai-barat-bicara-kesehatan-dan-peran-penting-di-dunia-farmasi/ Diakses 16 november 2024.
- Fahky, A, R, P., (2023). ‘Bio Farma jamin keamanan data pelanggan’. Blog Antara. https://www.antaranews.com/berita/3359124/bio-farma-jamin-keama nan-data-pelanggan Diakses pada 16 november 2024.
- Jatmiko, A., (2023). ‘Bio Farma Jamin Keamanan Data Pengguna Aplikasi Medbiz’. Blog Katadata. https://katadata.co.id/berita/industri/63cb47125328d/ bio-farma-jamin-keamanan-data-pengguna-aplikasi-medbiz Diakses pada 16 november 2024.
- Rizkifani, S., Nurbaeti, S. N., Wahdaningsih, S., Ropiqa, M., Indriyani, R., & Agustriangga, M. R. (2023). Edukasi Keamanan Dalam Penggunaan Obat Sirup Bagi Kader Puskesmas Alianyang Di Kota Pontianak. Selaparang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 7(4), 2313-2319. Retrieved from https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i4.19282. http://journal.ummat.ac.id/index.ph p/jpmb/article/view/19282.
- Wulandari, C., (2024). ‘Peran Teknologi Informasi dalam Ekonomi Farmasi’. Blog FMIPA. https://fmipa.unpak.ac.id/artikel/peran-teknologi-informasi-dalam-ekonomi-farmasi Diakses pada 16 november 2024.
Link Referensi
- https://www.borneocerdas.com/2024/06/peran-organisasi-profesi-farmasi-di-era.html
- https://radarsumbar.com/kesehatan/143640/ pafi-kutai-barat-bicara-kesehatan-dan-peran-penting-di-dunia-farmasi/
- https://www.antaranews.com/berita/3359124/bio-farma-jamin-keamanan-data-pelanggan
- https://katadata.co.id/berita/industri/63cb47125328d/ bio-farma-jamin-keama nan-data-pengguna-aplikasi-medbiz
- http://journal.ummat.ac.id/index.php/jpmb/article/view/19282.
- https://fmipa.unpak.ac.id/artikel/peran-teknologi-informasi-dalam-ekonomi-farmasi
- https://www.borneocerdas.com/2024/06/peran-organisasi-profesi-farmasi-di-era.html
Penulis dan Afiliasi
Aulia Nursyifa – 22416248201133 – FM22D – Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang