Transformasi digital telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan kita, termasuk di sektor kesehatan. Di satu sisi, hal ini memperbaiki kualitas, efisiensi, dan kemudahan akses layanan kesehatan. Namun di sisi lain, transformasi digital juga menghadirkan tantangan baru, terutama bagi para tenaga medis. Pemilihan terapi obat yang tepat adalah aspek penting dalam dunia medis, karena keputusan yang dibuat dapat berdampak besar terhadap hasil pengobatan pasien. Namun, menentukan obat yang paling sesuai tidak selalu mudah, mengingat banyaknya faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti jenis penyakit, kondisi fisik pasien, interaksi antarobat, dan potensi efek samping. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah alat bantu yang dapat mendukung tenaga medis dalam membuat keputusan yang tepat. Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah penerapan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dalam pemilihan terapi obat.
Apa itu Sistem Pendukung Keputusan (SPK)?
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah sistem interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan manipulasi data yang berguna untuk membantu proses pengambilan keputusan, baik yang bersifat semi terstruktur maupun tidak terstruktur. Istilah “management decision system” pertama kali diperkenalkan oleh Michael S. Scott pada tahun 1970-an. SPK juga merupakan sistem berbasis komputer yang dirancang untuk menyelesaikan masalah-masalah kompleks yang biasanya dilakukan secara manual, dengan menggunakan simulasi interaktif. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu sistem bahasa, sistem pengetahuan, dan sistem pemrosesan, yang saling berinteraksi. Dalam konteks pemilihan terapi obat, SPK mampu menganalisis berbagai faktor seperti kondisi medis pasien, riwayat kesehatan, hasil laboratorium, serta potensi interaksi antarobat. Sistem ini juga dapat mengakses informasi terbaru mengenai efektivitas dan keamanan obat yang sedang digunakan.
Sumber Gambar: (https://bithealth.co.id/solutions/analyticsandai/clinicaldecisionsupportsystem/)
Komponen-Komponen SPK untuk Pemilihan Terapi Obat
- Basis Data Medis
Basis data medis adalah komponen utama dalam SPK untuk terapi obat. Basis data ini mencakup informasi tentang berbagai jenis penyakit, indikasi terapi, obat-obatan yang tersedia, dosis, serta informasi tentang efek samping dan interaksi antarobat.
- Model Keputusan
Model keputusan adalah algoritma atau metode yang digunakan untuk menganalisis data yang ada dan memberikan rekomendasi obat. Model ini dapat menggunakan berbagai pendekatan seperti logika fuzzy, pohon keputusan, atau pembelajaran mesin (maching learning), untuk memperhitungkan banyak faktor dalam memilih terapi yang paling tepat.
- Antarmuka Pengguna (User Interface)
Antarmuka pengguna harus dirancang dengan baik agar mudah digunakan oleh tenaga medis seperti dokter dan apoteker. Pengguna dapat memasukkan informasi pasien seperti gejala, diagnosis, riwayat medis, dan preferensi terapi. Hasil rekomendasi yang diberikan oleh SPK kemudian disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami.
- Sistem Peringatan Dini
Sistem ini dapat memberikan peringatan atau rekomendasi untuk menghindari kesalahan dalam pemilihan terapi sperti potensi interaksi obat yang berbahaya atau overdosis. Dengan adanya sistem peringatan dini, dokter dapat lebih waspada dalam meresepkan obat dan mengurangi risiko kesalahan pengobatan.
Manfaat SPK untuk Pemilihan Terapi Obat
SPK menawarkan berbagai manfaat dalam pemilihan terapi obat berupa perawatan yang berpusat pada pasien, mengurangi kesalahan medis seperti memberikan peringatan dan pengingat untuk potensi interaksi obat, alergi, dan kontraindikasi, peningkatan pengambilan keputusan, penghematan biaya, peningkatan efisiensi seperti mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mencari informasi atau menghitung dosis, skalabilitas, peningkatan keselamatan pasien dengan mengurangi risiko keslahan diagnostic dan kejadian obat yang tidak diharapkan, kepatuhan terhadap pedoman dan peraturan, pendekatan adaptif, optimalisasi sumber daya, interoperabilitas dan berbagi data, kolaborasi jaringan, dan akses pengetahuan global serta memperoleh wawasan.
Tantangan Penerapan SPK dalam Implementasi
Meskipun SPK memiliki banyak manfaat namun terdapat beberapa tantangan yang perlu diperhatikan dalam implementasinya, meliputi biaya dan sumber daya awal, potensi ganguan alur kerja, kekhawatiran mengenai privasi dan keamanan data pasien, serta ketergantungan berlebihan pada teknologi.
Kesimpulan
Transformasi digital telah membawa perubahan signifikan dalam sektor kesehatan, khususnya dalam pemilihan terapi obat. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) menjadi solusi yang efektif untuk membantu tenaga medis dalam membuat keputusan yang akurat, dengan mempertimbangkan berbagai faktor medis dan interaksi obat. Dengan memanfaatkan teknologi untuk mengolah data medis secara akurat, SPK dapat menjadi alat bantu yang sangat berharga bagi tenaga medis dalam memilih terapi yang paling sesuai untuk pasien. Namun, tantangan terkait biaya implementasi, masalah privasi, serta potensi gangguan dalam alur kerja juga perlu diperhatikan agar penerapan sistem ini dapat berjalan dengan optimal. Dengan demikian perkembangan teknologi yang terus berlanjut, diharapkan SPK akan semakin terintegrasi dalam praktik medis dan memberikan kontribusi positif dalam pengambilan keputusan klinis di masa depan.
REFERENSI:
- Chen, Z., Liang, N., Zhang, H. (2023). Memanfaatkan Kekuasaan Sistem Pendukung Keputusan Klinis: Tantangan dan Peluang. Openheart, 10(2).
- Kalinin, K. (2024). Panduan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Klinis yang Sukses. Pelayanan Kesehatan. https://topflightapps.com/ideas/clinical-decision-support-system-implementation/
- Raflian, A., Widiastuti, T., dan Boru, M. (2022). Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Obat Menggunakan Metode Electre di Apotek Crystal Farma Oebobo. Jurnal Computer dan Informatika, 10(1), 96-105.
- Rxpert, C. (2024). Sistem Pendukung Keputusan Klinis pada Pelayanan Obat di Era Digital. PT Infocom Global Indonesia. https://rxpert.id/sistem-pendukung-keputusan-klinis-pada-pelayanan-obat
- https://images.app.goo.gl/tPR1BDqikANmE6A49
PENULIS DAN AFILASI
Auliya Azizah_22416248201012_FM22D_Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang