
Sumber : https://monstermac.id/iot-di-bidang-kesehatan/
Perkembangan teknologi informasi sangat pesat sehingga berdampak baik, karena dapat membantu dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam hal pengambilan keputusan. Salah satu contohnya yaitu pengambilan keputusan memilih obat untuk pengobatan sendiri. Kesalahan pemberian obat lebih sering terjadi karena kesalahan diagnosis daripada karena tidak memperhatikan jenis dan dosis obat yang sesuai dengan kondisi pasien. Ini karena banyaknya gejala penyakit, kontraindikasi obat, dan daya ingat manusia, khususnya paramedis, terbatas untuk mengingat semua jenis obat yang beredar dan dosisnya.
Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan dalam memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang semi terstruktur. Program SPK ini adalah model untuk diagnosis dan terapi penyakit berdasarkan gejala dan kontra indikasi pasien. Baik dokter itu sendiri, mahasiswa kedokteran yang sedang melakukan praktek, maupun paramedis yang tidak menjadi dokter dapat menggunakan sistem ini.
Selama eksekusi pengguna tidak terbebani oleh banyaknya masukan data, karena bentuk masukan dituangkan dalam bentuk yes-no question. Ketidak akuratan penentuan kesimpulan dapat terjadi sebagai akibat kesalahan menginterrpretasikan data menjadi data masukan. Masalah ini dapat dihindari melalui pelatihan terhadap pengguna agar ada kesamaan persepsi, terutama sekali pemahaman terhadap fakta-fakta masukan yang berupa data gejala dan data rekam medis.

Gambar : Sistem Pendukung Keputusan untuk Pemilihan Terapi Obat
Sumber https://rxpert.id/sistem-pendukung-keputusan-klinis-pada-pelayanan-obat
Berikut tahapan sistem untuk menentukan pemilihan obat terapi pada pasien:
- Pada konsultasi pertama, sistem akan meminta data rekam medis dan keluhan pasien. Jika semua kriteria dipenuhi, sistem akan bertindak sebagai konsultan. Sebagai contoh, paramedis pertama kali memasukkan data pribadi dan umum pasien dari hasil pemeriksaan untuk dapat berkomunikasi dengan sistem.
- Setelah data keadaan umum pasien dimasukkan, sistem memulai diskusi interaktif dengan menanyakan variabel tingkat parameter kaparahan kepada kapada pengguna tentang keluhan mereka. Sistem mengolah jawaban pasien untuk mengetahui hasil diagnosis penyakit dan tingkat stadiumnya. Setelah diagnosis ditemukan, pakar sistem akan memberikan pertanyaan tentang data kontra indikasi pasien sebelum mereka menerima obat yang disarankan, dengan tujuan untuk mengurangi dampak negatif dari terapi obat dan hasil konsultasi secara keseluruhan.
- Selanjutnya, sistem akan memberikan rekomendasi tentang jenis obat yang direkomendasikan, sebagai contoh bronchodilator dan antibiotik untuk penyakit ISPA. Paramedis disarankan untuk memilih salah satu dari rekomendasi obat tersebut dan sistem akan memberikan rekomendasi terakhir tentang nama obat dan dosisnya, seperti antibiotik yang harus dikonsumsi 1x sehari dengan waktu 3 hari diminum.
Kesimpulan
Program SPK digunakan untuk mendiagnosis penyakit pernafasan berdasarkan gejala pasien dan dosis pengobatannya, dan dibuat bersifat konsultatif dengan tujuan membantu dokter atau tenaga teknis kefarmasian dan paramedis lainnya menentukan jenis penyakit, jenis dan dosis obat yang tepat berdasarkan gejala dan kontra indikasi pasien. Sistem ini dilengkapi dengan fasilitas untuk mengupdate basis pengetahuan untuk mencegah munculnya masalah baru karena perkembangan obat dan termasuk penambahan penyakit, obat, dan gejala baru, serta data kontra indikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Kustiyahningsih, Y., & Saputra, R. D. (2019). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Terapi Obat Mengunakan Metode Adaptive Simple Multi Attribute Rating Technique (Asmart). Jurnal Simantec, 7(2), 54-59.
Mait, C. D., Watuseke, J. A., Saerang, P. D. G., & Joshua, S. R. (2022). Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Fuzzy Logic Tahani Untuk Penentuan Golongan Obat Sesuai Dengan Penyakit Diabetes. Jurnal Media Infotama, 18(2), 344-353.
Sudarmana, L. (2015). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Dosis Obat Secara Rasional Pada Penyakit Pernafasan. Prosiding SNATIF, 345-350.
Penulis : Gheriya Zahira – 22416248201055 – FM22C – Farmasi UBP Karawang
