Penyimpanan obat yang tepat merupakan aspek kritis dalam dunia kesehatan. Banyak jenis obat memerlukan suhu, kelembapan, dan kondisi lingkungan tertentu untuk menjaga stabilitas dan efektivitasnya. Kesalahan dalam penyimpanan dapat mengakibatkan kerugian finansial, risiko kesehatan, hingga kerugian nyawa. Teknologi Internet of Things (IoT) hadir sebagai solusi yang mampu memberikan pemantauan real-time dan otomatis terhadap kondisi penyimpanan obat.
Apa Itu Teknologi IoT?
IoT adalah jaringan perangkat pintar yang saling terhubung melalui internet untuk mengumpulkan, berbagi, dan menganalisis data. Dalam konteks penyimpanan obat, IoT memanfaatkan sensor untuk memantau suhu, kelembapan, dan kondisi lingkungan lain yang memengaruhi kualitas obat. Apa Itu Teknologi IoT?
Fungsi IoT dalam Penyimpanan Obat
- Pemantauan Real-Time: Sensor IoT seperti DHT11 dapat memonitor suhu dan kelembapan secara kontinu dan mengirim data ke platform cloud.
- Peringatan Otomatis: Sistem memberikan notifikasi kepada petugas jika parameter lingkungan berada di luar batas aman.
- Data Analitik: Penyimpanan data historis mempermudah pelaporan dan analisis untuk mendukung keputusan operasional
Implementasi IoT
Contoh implementasi IoT telah diterapkan di berbagai sektor farmasi, seperti:
- Puskesmas Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat: Sistem berbasis IoT menggunakan perangkat keras seperti NodeMCU dan sensor DHT11 untuk memantau suhu dan kelembapan, memastikan kondisi selalu sesuai standar
- Apotek Nabila Farma: IoT digunakan untuk memantau intensitas cahaya, suhu, dan kelembapan guna menjaga stabilitas obat dan memudahkan pengelolaan stok
(Sumber : https://images.app.goo.gl/Ud456pxJb45pzdHB9 )
Keuntungan Pemanfaatan IoT
Beberapa manfaat utama dari penggunaan IoT dalam penyimpanan obat meliputi:
- Efisiensi Operasional: Mengurangi kebutuhan pemantauan manual.
- Akurasi Data: Memastikan pengumpulan data yang presisi dan minim kesalahan manusia.
- Keamanan Obat: Menghindari kerusakan obat akibat penyimpanan yang tidak sesuai.
- Kepatuhan Regulasi: Membantu fasilitas kesehatan mematuhi standar penyimpanan obat yang ditetapkan oleh badan regulasi seperti WHO atau FDA.
Studi Kasus: Penerapan IoT dalam Gudang Farmasi
Dalam sebuah rumah sakit besar di Indonesia, teknologi IoT digunakan untuk memantau penyimpanan vaksin COVID-19 yang memerlukan suhu di bawah -70°C. Dengan sensor yang terhubung ke perangkat IoT, tim farmasi dapat memastikan vaksin tetap berada pada suhu ideal. Ketika suhu meningkat akibat pemadaman listrik, sistem secara otomatis mengirimkan peringatan kepada petugas, memungkinkan tindakan cepat untuk menjaga kualitas vaksin.
Tantangan dan Masa Depan
Meskipun teknologi IoT menawarkan solusi inovatif, implementasinya tidak bebas tantangan. Biaya investasi awal yang tinggi dan kebutuhan akan infrastruktur jaringan yang stabil menjadi kendala utama. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan penurunan biaya perangkat, penerapan IoT dalam dunia farmasi diperkirakan akan semakin meluas.
Dalam jangka panjang, integrasi IoT dengan kecerdasan buatan (AI) juga diharapkan dapat memberikan prediksi lebih baik tentang kebutuhan penyimpanan, sehingga manajemen stok obat dapat berjalan lebih efisien.
Kesimpulan
Pemanfaatan IoT dalam penyimpanan obat meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kualitas operasional di sektor farmasi. Dengan kemampuan pemantauan real-time dan analisis data, IoT menjadi solusi inovatif untuk menjaga standar penyimpanan obat.
Referensi
- [Implementasi IoT untuk Monitoring Suhu dan Kelembapan Obat di Puskesmas Taman Sari](https://sostech.greenvest.co.id)
- [Jurnal Kesatria – Teknologi IoT untuk Ruang Penyimpanan Obat] (https://www.pkm.tunasbangsa.ac.id)
- [IoT dalam Manajemen Penyimpanan Farmasi](https://doi.org/10.59188/jurnalsostech.v1i9.198 )
- Sumber Gambar : https://images.app.goo.gl/3isoEbB5vSSKTHED8
Penulis : Sri Saofi Febri Tri Syifa – 22416248201149 – FM22A – Farmasi UBP Karawang