Big data merujuk pada kumpulan data yang sangat besar, kompleks, dan terus berkembang. Data ini mencakup berbagai informasi mulai dari catatan pasien, informasi klinis, hingga hasil uji coba obat yang semuanya menjadi sumber penting untuk penelitian dan pengambilan keputusan di bidang kesehatan. Dalam dunia farmasi, pemanfaatan big data memiliki potensi besar untuk meningkatkan efektivitas penelitian, pengembangan obat, hingga pemberian perawatan pasien.

Sumber gambar: https://www.pharmacymentor.com/big-data-pharmacy
Big data mengacu pada kumpulan data yang sangat besar dan kompleks yang tidak dapat ditangani dengan metode komputasi tradisional. Dalam farmasi sistem kesehatan, Big Data dapat meningkatkan pengambilan keputusan, efisiensi operasional, dan mengurangi biaya. Big Data memungkinkan pemantauan hasil layanan farmasi, terutama pada aspek perawatan berbasis pasien.Dalam penerapannya, farmasi rumah sakit dapat menggunakan Big Data untuk meningkatkan alat dukungan keputusan klinis, memantau formulary dan kejadian efek samping, serta mengukur kualitas perawatan dan hasil pasien. Pendekatan berbasis data ini juga membantu transisi perawatan dan aplikasi berbasis bukti dalam sistem farmasi.
Manfaat utama dari analitik Big Data di bidang kesehatan meliputi peningkatan kualitas layanan kesehatan, dukungan dalam pengambilan keputusan klinis, serta peningkatan efisiensi operasional. Big Data juga mendukung prediksi penyakit, personalisasi pengobatan, dan pengurangan biaya layanan kesehatan. Namun, terdapat tantangan terkait penyimpanan, keamanan data, dan kurangnya keterampilan analitik di sektor kesehatan.
Big data mendukung proyek seperti Pharm2Pharm yang bertujuan meningkatkan komunikasi antara rumah sakit dan tim kesehatan rawat jalan melalui informasi yang dikelola oleh HIE. Proyek ini, yang didanai oleh grant dari Centers for Medicare & Medicaid Services (CMS), membantu memastikan kesinambungan dalam pengelolaan obat untuk pasien setelah mereka keluar dari rumah sakit.
Meskipun big data menawarkan banyak manfaat, terdapat berbagai tantangan dalam penerapannya di praktik farmasi. Tantangan ini termasuk masalah privasi, kesulitan dalam pengintegrasian data dari berbagai sistem kesehatan, serta keterbatasan dalam hal kapasitas analitik dan sumber daya teknologi di banyak institusi.
Salah satu tantangan terbesar dalam implementasi big data adalah menjaga privasi dan keamanan data pasien. Sistem kesehatan menangani data yang sangat sensitif, dan perlindungan terhadap akses tidak sah atau pelanggaran data menjadi prioritas utama. Regulasi seperti HIPAA di Amerika Serikat memberikan batasan ketat, tetapi tantangan tetap ada dalam memastikan data digunakan secara etis dan aman. Menggabungkan data dari berbagai sistem yang berbeda, seperti rumah sakit, klinik, dan apotek, sering kali rumit. Banyak organisasi kesehatan menggunakan sistem informasi yang tidak kompatibel satu sama lain, membuat pengintegrasian data menjadi proses yang mahal dan memakan waktu. Perbedaan dalam format dan standar data memperburuk kesulitan ini, menghambat analisis yang akurat.
Big data membawa perubahan besar di dunia farmasi, mempercepat penelitian, meningkatkan akurasi pengembangan obat, serta memungkinkan personalisasi dalam perawatan kesehatan. Namun, kesuksesan implementasi big data membutuhkan perhatian khusus terhadap masalah privasi, integrasi data, dan kualitas data. Dengan menyelesaikan tantangan ini, big data dapat menjadi fondasi yang kuat untuk masa depan farmasi yang lebih efisien, akurat, dan aman.
Penulis: Ricky Rianto_Fakultas Farmasi_UBP Karawang
Referensi:
Batko, K., & Ślęzak, A. (2022). The use of Big Data Analytics in healthcare. Journal of Big Data, 9(1). https://doi.org/10.1186/s40537-021-00553-4
Ma, C., Wong Smith, H., Chu, C., & Taira Juarez, D. (2019). <p>Big data in pharmacy practice: current use, challenges, and the future [Corrigendum]</p>. Integrated Pharmacy Research and Practice, Volume 8, 13–14. https://doi.org/10.2147/iprp.s204832
Stokes, L. B., Rogers, J. W., Hertig, J. B., & Weber, R. J. (2016). Big data: Implications for health system pharmacy. In Hospital Pharmacy (Vol. 51, Issue 7, pp. 599–603). Facts and Comparisons. https://doi.org/10.1310/hpj5107-599
Penulis: Ricky Rianto – FM22C – Farmasi UBP Karawang