Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam industri farmasi dan layanan kesehatan memungkinkan cara baru untuk memberikan layanan kesehatan dan mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja.
National Association of Boards of Pharmacy mendefinisikannya sebagai “penyediaan pengobatan farmakologis kepada pasien dari jarak jauh menggunakan teknologi informasi dan komunikasi” telefarmasi adalah layanan berbasis teknologi yang menawarkan layanan seperti evaluasi resep, pemberian dan peracikan obat, pemantauan terapi obat, dan konseling. Layanan telefarmasi termasuk peninjauan pesanan farmasi, pemberian obat, konseling dan evaluasi pasien, pemantauan penggunaan obat terapeutik, dan pengelolaan pengobatan.
Pasien dapat memperoleh resep dan layanan medis lainnya melalui telefarmasi tanpa harus pergi ke apotek. Mengurangi biaya perjalanan dan menghemat waktu yang keduanya merupakan hambatan penting bagi pasien yang membutuhkan layanan kesehatan di daerah pedesaan dan jauh, terutama mereka yang penyandang cacat dan lanjut usia.
Layanan perawatan farmasi jarak jauh seperti Internet, konsultasi medis virtual, resep elektronik, dan pengiriman obat ke rumah telah memungkinkan jarak sosial antara pasien dan penyedia layanan kesehatan di banyak negara. Telefarmasi menjadi sangat populer selama krisis kesehatan global karena awalnya digunakan untuk mengatasi masalah akses layanan kesehatan di daerah pedesaan. Telefarmasi diakui sebagai alat yang mampu mengatasi banyak tantangan pandemi dengan cepat, dan pengenalan COVID-19 telah mempercepat perubahan yang membuatnya menjadi pilihan yang layak.

Sumber : https://images.app.goo.gl/PxWN2kWyyDzpgB8J6
Manfaat Telefarmasi
- Telefarmasi dapat mempermudah sekaligus meningkatkan kualitas penggunaan obat, terutama dalam hal kepatuhan terapi pasien. Ini disebabkan oleh layanan kefarmasian yang diberikan oleh apoteker klinis, seperti edukasi tentang terapi obat yang sedang digunakan pasien, pengingat rutin kapan harus minum obat mereka, dan tindak lanjut panggilan rutin oleh apoteker untuk meningkatkan pemahaman pasien tentang terapi yang sedang dijalani
- Telefarmasi juga membantu mengurangi jumlah rawat inap dan kunjungan dokter yang harus dilakukan pasien. Hal ini dapat terjadi karena apoteker menggunakan rencana dan layanan perawatan kefarmasian, yang mencakup pencegahan dan penanganan masalah terapi obat yang dapat menyebabkan masalah serius dan kebutuhan untuk tinggal di rumah sakit.
- Telefarmasi dapat membantu mengatasi kekurangan apoteker di daerah pedesaan atau terpencil, di mana pasien diabetes dan pasien lainnya dapat dengan mudah memperoleh layanan farmasi. Selain itu, telefarmasi menawarkan lingkungan yang lebih nyaman bagi apoteker dan pasien untuk berkonsultasi dengan pasien tanpa risiko penularan virus.
Keterbatasan Telefarmasi
Selain dari manfaat, telefarmasi juga memiliki beberapa keterbatasan antara lain:
- Konsultasi dan konseling oleh apoteker melalui telefarmasi lebih difokuskan pada peningkatan kepatuhan pasien dan luaran klinis, belum banyak telefarmasi yang memberikan edukasi dan informasi tentang pengelolaan diri dan aktivitas mandiri pasien diabetes melitus seperti edukasi tentang perawatan kaki, merokok, pengaturan pola makan, dan penurunan berat badan.
- Telefarmasi lebih rentan terhadap masalah privasi dan keamanan dibandingkan dengan layanan farmasi konvensional. Kekhawatiran tentang privasi dan keamanan sistem telekesehatan muncul sebagai akibat dari penggunaan telefarmasi yang lebih luas. Setiap saat, penyedia telefarmasi bertanggung jawab untuk mematuhi peraturan, kerahasiaan pasien, dan keamanan sistem. Tidak hanya penting bagi penyedia untuk memahami aspek-aspek hukum telefarmasi, tetapi juga penting bagi mereka untuk
Penulis dan Afiliasi
Penulis: Suci Rahma
Afiliasi: Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang
Daftar Pustaka
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10137432/
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9948633/
- Sumber gambar: https://images.app.goo.gl/SukQJ2tnH56p6zhy5
Penulis: Suci Rahma – FM22C – Farmasi UBP Karawang