
Sumber:https://s4be.cochrane.org/?p=17918&preview=true&preview_id=17918
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kepatuhan sebagai: Kombinasi pengobatan yang dipersonalisasi dengan manajemen kepatuhan pengobatan adalah salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan obat. Dengan perilaku kepatuhan pasien yang buruk dan suboptimal terhadap rejimen pengobatannya, mereka cenderung mengalami hasil kesehatan yang kurang bermanfaat. Pada gilirannya, hal ini dapat menyebabkan overdosis yang berbahaya dan polifarmasi karena peningkatan dosis yang tidak perlu dan penambahan obat-obatan baru ke dalam rejimen. Solusi digital mengintegrasikan platform teknologi dan layanan perawatan kesehatan untuk meningkatkan perolehan informasi dan komunikasi guna menyediakan perawatan yang tepat dan koordinasi layanan yang lebih baik.
sistem pengingat digital pada kepatuhan pengobatan pasien
Sistem kepatuhan pengobatan digital yaitu solusi berbasis teknologi yang membantu pasien mengelola rejimen pengobatan mereka dan meningkatkan kepatuhan mereka terhadap pengobatan yang diresepkan. Sistem ini biasanya melibatkan penggunaan aplikasi seluler, perangkat yang dapat dikenakan, atau alat digital lainnya untuk melacak dan memantau penggunaan obat dan kepatuhan pengobatan. Sistem ini dapat memberikan pengingat dan peringatan serta mendukung komunikasi antara pasien dan penyedia layanan kesehatan. Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan hasil pasien dengan mengurangi risiko kesalahan dan komplikasi terkait pengobatan dan untuk mendukung pasien dalam mengelola kondisi kronis mereka secara lebih efektif.
Peran teknologi pengingat obat sebagai peningkatan kepatuhan pasien
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era digital membawa manfaat bagi kehidupan masyarakat. Kemajuan teknologi yang pesat ini akan membantu para profesional kesehatan meningkatkan layanan kesehatan. Permasalahan ketidakpatuhan pasien dapat diatasi dengan teknologi, misalnya teknologi sebagai pengingat pengobatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kehadiran teknologi pengingat minum, seperti layanan pesan singkat (SMS) otomatis, pengingat pengobatan berbasis aplikasi di ponsel pintar, dan panggilan telepon seluler otomatis, dapat meningkatkan kepatuhan pengobatan (7-9).
Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pengingat pengobatan kurang efektif dalam meningkatkan kepatuhan pasien bahkan mengurangi kenyamanan pasien dalam menyelesaikan pengobatan. Sejauh ini, belum ada analisis komprehensif mengenai kelebihan dan kekurangan teknologi pengingat pengobatan serta sejauh mana pengaruhnya terhadap peningkatan kepatuhan pengobatan pasien. Oleh karena itu, tinjauan dan analisis sistematis diperlukan untuk menyelidiki dampak teknologi pengingat pengobatan terhadap peningkatan kepatuhan pengobatan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi tenaga medis dalam menentukan strategi untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien.
Metode pengukuran kepatuhan pengobatan pada pasien
Metode yang digunakan untuk menilai kepatuhan pengobatan terbatas. Maka memerlukan solusi yang lebih komprehensif karena metode saat ini mungkin tidak memperhitungkan penggunaan sesekali atau melacak secara akurat apakah pasien benar-benar minum obatnya. Selain itu, efektivitas metode dapat berkurang karena bias pasien yang diakibatkan oleh kesalahan, kesalahpahaman, atau ketidakpatuhan yang disengaja. Keterbatasan metode tersebut mengakibatkan perlunya standar kriteria untuk menentukan kepatuhan pasien.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membagi metode pengukuran kepatuhan pengobatan menjadi subjektif dan objektif. Karena tidak ada satu metode pun yang sempurna, pendekatan multiarah dan, dengan demikian, peran metode objektif dan subjektif dalam penilaian pasien dapat memberikan hasil terbaik.
Manfaat teknologi kesehatan digital
Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan tenaga kesehatan adalah komunikasi informasi dan edukasi yang efektif melalui promosi kesehatan dengan memanfaatkan teknologi kesehatan digital sebagai alat media penanganan DM agar tidak berkelanjutan pada komplikasi. Teknologi digital telah mengubah pelayanan kesehatan secara global, seperti yang disaksikan oleh pertumbuhan dalam beberapa bidang seperti catatan kesehatan elektronik, m-Health, SMS untuk mengirim pesan, aplikasi berbasis Wab, IOS, androidini merupakan pengakuan bahwa tehnologi dapat mendukung kepatuhan pengobatan pada penderita DM. Pernyataan menyatakan sebagain manfaat teknologi kesehatan digital.

Sumber: https://www.alomedika.com/teknologi-dan-peningkatan-kepatuhan-pengobatan
Salah satu efek intervensi digital yang dapat mendukung dan meningkatkan kepatuhan pengobatan yaitu dengan penggunaan Mobile Direct Observation treatment for Tuberkulosis (MDOT), Medication Monitors (MMs), short message send (SMS), Video Observed. therapy (VOT), Video directly Observed Therapy (VDOT), Electronic Reminder, Medication event reminder monitor system (MERM). Program pemanfaatan teknologi digital memiliki pengaruh sebagai pengingat dalam kepatuhan pengobatan tuberkulosis, sebagai pendidikan kesehatan dan support system. serta jangkauan luas yang memudahkan penderita dan petugas kesehatan dalam penggunaanya.
Referensi:
- https://www.researchgate.net/publication/342977971_The_Role_Of_Medication_Reminder_Technology_As_An_Enhancement_Of_Patients_Compliance
- https://journal.tritunas.ac.id/index.php/LoA/article/download/264/180/855
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11302205/
- https://jurnal.umla.ac.id/index.php/Js/article/download/85/41/150
Penulis: Lulu Lutviah – 22416248201054 – FM22C – Farmasi UBP Karawang