Dalam industri farmasi, rantai pasok merupakan elemen kunci yang menentukan efisiensi dan efektivitas distribusi obat. Dengan meningkatnya kompleksitas dalam pengadaan dan distribusi obat, penerapan teknologi informasi dalam analisis rantai pasok menjadi sangat penting. Teknologi ini tidak hanya membantu dalam mengurangi pemborosan, tetapi juga meningkatkan aksesibilitas obat bagi masyarakat. Melalui pendekatan berbasis informatik, perusahaan farmasi dapat memantau dan mengelola setiap tahap dalam rantai pasok secara lebih efektif.
Salah satu tantangan utama dalam rantai pasok farmasi adalah tingginya biaya yang terkait dengan pengadaan dan distribusi obat. Menurut penelitian, biaya obat dapat mencapai hingga 70% dari total biaya pelayanan kesehatan. Dengan menggunakan sistem informasi yang terintegrasi, perusahaan dapat mengoptimalkan proses pengadaan, mulai dari pemilihan pemasok hingga pengiriman ke konsumen akhir. Misalnya, penerapan sistem e-catalogue dalam pengadaan obat dapat mempercepat waktu pemesanan dan mengurangi biaya transaksi.
Penerapan analisis data juga memungkinkan identifikasi pola konsumsi obat yang lebih baik. Dengan menganalisis data historis penjualan dan permintaan pasar, perusahaan farmasi dapat memprediksi kebutuhan obat di masa depan. Hal ini membantu dalam perencanaan produksi dan pengadaan yang lebih tepat, sehingga mengurangi risiko kelebihan stok atau kekurangan pasokan. Selain itu, analisis data memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi pemasaran mereka berdasarkan preferensi konsumen.
Sumber: https://danacita.co.id/blog/jurusan-farmasi-adalah-info-dan-prospek-kerjanya-lengkap/
Sistem manajemen rantai pasok yang berbasis informatika juga berkontribusi pada transparansi dan akuntabilitas dalam distribusi obat. Dengan adanya sistem pelacakan yang efisien, setiap tahap distribusi dapat dipantau secara real-time. Ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang mereka beli tetapi juga memudahkan pihak berwenang dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran obat. Dalam konteks ini, teknologi informasi berfungsi sebagai alat untuk memastikan bahwa obat yang sampai ke tangan konsumen adalah aman dan berkualitas.
Kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam rantai pasok juga menjadi lebih mudah dengan adanya platform digital. Apoteker, distributor, dan produsen dapat saling berkomunikasi dan berbagi informasi secara lebih efisien. Hal ini mendorong sinergi dalam pengelolaan rantai pasok, di mana semua pihak dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama: menyediakan aksesibilitas obat yang lebih baik bagi masyarakat.
Selain itu, penerapan teknologi informasi dalam analisis rantai pasok farmasi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Dengan mengurangi pemborosan dalam proses pengadaan dan distribusi, perusahaan dapat meminimalkan dampak lingkungan dari operasional mereka. Misalnya, penggunaan sistem manajemen inventaris yang cerdas dapat membantu mengurangi limbah produk kadaluarsa dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.
Kesimpulannya, analisis rantai pasok farmasi berbasis informatika menawarkan solusi cerdas untuk mengatasi tantangan pemborosan dan meningkatkan aksesibilitas obat. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan farmasi tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Seiring dengan perkembangan teknologi digital, masa depan rantai pasok farmasi tampak semakin cerah dengan potensi inovasi yang terus berkembang.
Referensi:
- http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAN
- https://ppid.sumbarprov.go.id/images/2023/07/file/Panduan_Rantai_Pasok_Farmasi_compressed.pdf
- https://openjournal.unpam.ac.id/index.php/DRB/article/download/20251/pdf
- https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/download/11907/11561
- Sumber Gambar: https://wideazone.com/kemenperin-pastikan-industri-farmasi-berkomitmen-produksi-obat-berkualitas-dan-sesuai-standar/2/
Penulis: Ridwan Hidayat (22416248201048), FM22A, Fakultas Farmasi UBP Karawang
