Data Elektronik Pasien (Electronic Health Records/EHR) adalah sistem yang menyimpan informasi kesehatan pasien secara digital, memungkinkan akses dan pertukaran data yang cepat dan efisien antar penyedia layanan kesehatan. EHR mencakup riwayat medis, hasil pemeriksaan laboratorium, resep, dan informasi lainnya yang penting untuk manajemen kesehatan pasien. Sejarah Perkembangan EHR telah berlangsung selama beberapa dekade
Sebelum Era Modern
Pada pra-Abad ke-19 Praktik pencatatan informasi medis telah ada selama ribuan tahun. Bangsa Mesir Kuno, misalnya, mencatat informasi medis dalam bentuk hieroglif pada gulungan papirus. Selain itu, beberapa budaya kuno juga menggunakan tablet tanah liat untuk mencatat informasi medis.
Pada abad ke-19 Praktik pencatatan informasi medis secara tertulis mulai berkembang menjadi lebih sistematis. Rumah sakit dan fasilitas medis mulai mencatat informasi tentang pasien, termasuk diagnosa, pengobatan, dan hasil perawatan dalam catatan medis tertulis.
Abad ke-20 Awal Rekam medis sering disimpan dalam kartu indeks fisik yang memuat informasi pasien. Kartu indeks ini memudahkan pencarian dan pengelolaan informasi medis.
Abad ke-20 Pertengahan Kemunculannya teknologi komputer pada pertengahan abad ke-20, perawatan kesehatan mulai beralih ke penggunaan komputer untuk menyimpan dan mengelola rekam medis. Penggunaan sistem basis data elektronik dan komputer mainframe memungkinkan penyimpanan informasi medis dalam format digital.
Abad ke-20 Akhir Munculnya komputer pribadi dan teknologi informasi yang lebih terjangkau membawa perubahan besar dalam pengelolaan rekam medis. Meskipun masih banyak yang menggunakan catatan medis fisik, beberapa rumah sakit dan organisasi kesehatan mulai mengadopsi sistem rekam medis elektronik (EMR) awal.
Abad ke-21 Awal Penggunaan EMR semakin umum. Pemerintah dan badan regulasi kesehatan di berbagai negara mendorong adopsi EMR sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan perawatan pasien.
Abad ke-21 Pertengahan hingga saat ini EMR menjadi standar dalam banyak fasilitas kesehatan di seluruh dunia. Dengan teknologi yang semakin canggih termasuk integrasi kecerdasan buatan dan analitik data untuk mendukung perawatan kesehatan yang lebih baik. Hingga kini EMR menggantikan catatan medis fisik secara signifikan, memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk mencatat, mengakses, dan berbagi informasi medis secara elektronik.
Sumber Gambar : https://pin.it/5E9pelbUg
Sistem EHR
Sistem EHR dirancang untuk memberikan solusi terintegrasi dalam pengelolaan data kesehatan. Beberapa komponen utama dari sistem ini meliputi:
- Database Terpusat : Tempat penyimpanan informasi pasien yang terorganisir dan aman.
- Antarmuka Pengguna : Memudahkan tenaga medis untuk mengakses, memperbarui, dan berbagi informasi.
- Integrasi Sistem : EHR dapat terhubung dengan sistem lain, seperti laboratorium dan farmasi, untuk memudahkan pertukaran data.
- Keamanan Data : Menggunakan protokol enkripsi untuk melindungi informasi pasien.
Implementasi EHR dalam Dunia Farmasi di Indonesia
Di Indonesia, implementasi EHR masih dalam tahap pengembangan. Beberapa inisiatif telah dilakukan:
- Peningkatan Penggunaan EHR oleh Dokter (2001-2011)
Awalnya, hanya 18% dokter yang menggunakan sistem EHR/EMR pada tahun 2001. Kemudian, pada tahun 2011, penggunaan HER meningkat secara signifikan menjadi 57%. Peningkatan ini menunjukkan adanya kesadaran yang meningkat di kalangan dokter tentang manfaat transformasi dari rekam medis manual ke elektronik.
- Peningkatan Penggunaan Tablet untuk Mengakses HER (2013 – setelahnya): Pada tahun 2013, 72% dokter telah menggunakan tablet untuk mengakses EHR, menunjukkan adaptasi teknologi yang semakin pesat dalam penggunaan perangkat mobile. Ini mencerminkan tren menuju mobilitas dalam pengelolaan informasi medis.
- Munculnya Aplikasi Data Elektronik (Tahun-tahun Berikutnya)
Setelah tahun 2013, perkembangan EHR semakin pesat dengan munculnya banyak Aplikasi Data Elektronik yang digunakan oleh dokter dan klinik-klinik di Indonesia. Salah satu contohnya adalah ehealth.co.id, yang merupakan salah satu aplikasi yang mendukung pengelolaan informasi kesehatan secara elektronik.
Kelebihan EHR
- Aksesibilitas : Data pasien dapat diakses dengan cepat oleh semua penyedia layanan kesehatan, meningkatkan koordinasi.
- Keamanan : Meminimalkan risiko kehilangan data fisik dan meningkatkan keamanan melalui enkripsi.
- Pengurangan Kesalahan : Mengurangi kesalahan medis dengan sistem peringatan untuk interaksi obat dan dosis yang tepat.
- Data untuk Penelitian : Memfasilitasi pengumpulan data untuk penelitian dan pengembangan obat.
- Manajemen Resep yang Lebih Baik : Memudahkan pengelolaan resep dan meminimalkan kesalahan dalam pengobatan.
Kekurangan EHR
- Biaya Implementasi : Memerlukan investasi awal yang besar untuk perangkat keras dan pelatihan staf.
- Risiko Keamanan Data : Ancaman terhadap privasi data pasien meskipun telah ada sistem keamanan.
- Ketergantungan pada Teknologi : Gangguan sistem dapat menghambat akses informasi yang diperlukan untuk perawatan.
- Interoperabilitas : Tantangan dalam mengintegrasikan sistem EHR yang berbeda.
- Kurva Pembelajaran : Tenaga kesehatan memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan sistem baru, yang dapat mengganggu proses layanan sementara.
Kesimpulan
Perkembangan EHR dalam bidang farmasi memberikan potensi besar untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Meskipun tantangan dalam implementasi dan pengelolaannya ada, manfaat yang dihasilkan dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dan meningkatkan keselamatan pasien. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan sektor swasta, EHR di Indonesia dapat berkembang lebih lanjut untuk mendukung sistem kesehatan yang lebih efisien dan efektif.
Referensi
- https://ehealth.co.id/blog/post/pengertian-dan-sejarah-perkembangan-rekam-medis/
- https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2592/penerapan-rekam-medis-elektronik-di-fasilitas-kesehatan-di-indonesia
- https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2714/rekam-medis-elektronik-tujuan-dan-manfaatnya
- https://www-ehrinpractice-com.translate.goog/ehr-system-disadvantages.html_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=rq#:~:text=Apa%20kerugian%20EHR%3F,untuk%20memberikan%20layanan%20perawatan%20kesehatan.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551878/
- Sumber Gambar : https://pin.it/33qdaYtEf
Penulis : Enjelina – Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang